ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA - Cape bayar ratusan bahkan ribuan dollar untuk belajar trading forex valas??? DAPATKAN EBOOK PREMIUM FOREX DI SINI GRATIS!!! Dolar AS memiliki tahun yang kuat pada tahun 2015. Ekonomi AS yang membaik dan pertumbuhan pekerjaan yang stabil, serta kenaikan suku bunga bulan Desember oleh Federal Reserve, membantu kenaikan nilai mata uang dolar.
Hal yang sama tidak berlaku untuk dolar utama dunia lainnya: Dolar Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Berkat harga komoditas yang melorot, serta penurunan Cina, mata uang ini menurun nilainya dibandingkan dengan USD. Di Kanada, misalnya, bank sentral Kanada memangkas suku bunga dua kali pada tahun 2015 dalam upaya untuk meningkatkan ekspor minyak mentah. Namun, efek dari strategi Kanada belum terlihat, karena CAD belum mulai rally. Bahkan, mata uang negara itu merosot ke posisi terendah 12-tahun dibandingkan dengan USD, dan beberapa ahli berspekulasi bahwa Loonie mungkin melanjutkan tren penurunannya sebelum berbalik arah.

ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

Berikut sekilas mengapa AUS, NZD, dan CAD semuanya berkinerja buruk di tahun 2015:
Loonie Mencapai Dekade-Plus Rendah: Ini adalah tahun yang sulit bagi dolar Kanada. Pada bulan September, Loonie menurun ke penilaian terendah dalam 11 tahun dibandingkan dengan Dolar AS, sebelum menurun ke posisi terendah 12 tahun pada akhir tahun. Harga minyak yang lemah adalah pendorong utama dari penurunan sepanjang tahun sekitar 20 persen dibandingkan dengan greenback. Karena harga energi terus melayang di sekitar harga terendah, dolar Kanada tidak akan mungkin memulai reboundnya. Plus, bahkan ketika harga minyak mulai naik, yang banyak berspekulasi dengan datang di Q2 2016, itu akan menjadi tren naik lambat untuk CAD.
Dolar Australia Menurun pada Harga Ekspor: Seperti halnya dolar Kanada, Aussie juga turun karena melemahnya harga ekspor. Tetapi ekonomi Australia hampir tidak bergantung pada energi seperti Kanada. Di Australia, komoditas seperti bijih, emas, dan logam lainnya, serta gandum, adalah ekspor utama, dan sepanjang 2015, harga komoditas mendingin. Selain itu, Australia juga dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi Cina yang lamban, karena kedua perekonomian tersebut terkait erat. Karena keadaan ini, Aussie menurun sekitar 12 persen dibandingkan dengan USD.

ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

ANALISA FOREX DENGAN MOVING AVERAGE JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA

LihatTutupKomentar